Perlahan sangat pelan hingga terang kan menjelang
Cahaya kota kelam mesra menyambut sang petang
Di sini ku berdiskusi dengan alam yang lirih
Kenapa matahari terbit menghangatkan bumi
Aku orang malam yang membicarakan terang
Aku orang tenang yang menentang kemenangan oleh pedang
Perlahan sangat pelan hingga terang 'kan menjelang
Cahayanya lebih besar mencuat runtuhkan bayang
Di sini ku berdiskusi dengan alam yang lirih
Kenapa indah pelangi tak berujung sampai di bumi
Aku orang malam yang membicarakan terang
Aku orang tenang yang menentang kemenangan oleh pedang
Cahaya bulan menusukku
Dengan ribuan pertanyaan
Yang tak 'kan pernah ku tau
Dimana jawaban itu
Bagai letusan berapi
Mengungkapku dari mimpi
Sudah waktunya berdiri
Mencari jawaban kegelisahan hati
Terangi dengan cinta digelapku
Kataku 'kan melumpuhkanku
Terangi dengan cinta disesakku
Di mana jawaban itu
Cahaya bulan menusukku
Dengan ribuan pertanyaan
Yang tak 'kan pernah ku tau
Di mana jawaban itu
Bagai letusan berapi
Mengungkapku dari mimpi
Sudah waktunya berdiri
Mencari jawaban kegelisahan hati. . .hati. . . .