Cahaya Bulan Gie

Senin, 03 Agustus 2015

Perlahan sangat pelan hingga terang kan menjelang
Cahaya kota kelam mesra menyambut sang petang
Di sini ku berdiskusi dengan alam yang lirih
Kenapa matahari terbit menghangatkan bumi

Aku orang malam yang membicarakan terang
Aku orang tenang yang menentang kemenangan oleh pedang

Perlahan sangat pelan hingga terang 'kan menjelang
Cahayanya lebih besar mencuat runtuhkan bayang
Di sini ku berdiskusi dengan alam yang lirih
Kenapa indah pelangi tak berujung sampai di bumi

Aku orang malam yang membicarakan terang
Aku orang tenang yang menentang kemenangan oleh pedang

Cahaya bulan menusukku
Dengan ribuan pertanyaan
Yang tak 'kan pernah ku tau
Dimana jawaban itu

Bagai letusan berapi
Mengungkapku dari mimpi
Sudah waktunya berdiri
Mencari jawaban kegelisahan hati

Terangi dengan cinta digelapku
Kataku 'kan melumpuhkanku
Terangi dengan cinta disesakku
Di mana jawaban itu

Cahaya bulan menusukku
Dengan ribuan pertanyaan
Yang tak 'kan pernah ku tau
Di mana jawaban itu

Bagai letusan berapi
Mengungkapku dari mimpi
Sudah waktunya berdiri
Mencari jawaban kegelisahan hati. . .hati. . . .