Ozon sebagai Desinfektan

Senin, 09 Juni 2014
Ozon sebagai oksidator yang kuat telah dikenal dapat dimanfaatkan sebagai desinfektan. Kemampuan ini jauh melebihi kekuatan desinfektan yang ditunjukkan oleh klorin. Ozon mampu bekerja lebih cepat 3000 kali tanpa menghasilkan produk dekomposisi yang berbahaya.

Hal-hal yang mempengaruhi proses ozonasi sebagai desinfektan (Solomon dkk., 1998; Voidarou dkk., 2007):
  • Kekuatan mikroba terhadap ozon;
  • Waktu kontak ozon dengan mikroba; dan
  • Dosis ozon

Kelebihan (Solomon dkk., 1998)
Kekurangan (Solomon dkk., 1998)
·         Lebih efektif membasmi virus dan bakteri;
·         Waktu kontak yang dibutuhkan relatif singkat (10 - 30 menit);
·         Tidak menghasilkan residu yang harus diolah lebih lanjut karena ozon cepat terdekomposisi;
·         Relatif lebih aman karena ozon digenerasi secara insitu;
·         Mikroba tidak tumbuh kembali secara ozonasi.
·         Tidak efektif membunuh beberapa jenis kuman, bakteri dan spora jika digunakan dalam dosis rendah;
·         Proses desinfeksi dengan ozon lebih daripada desinfeksi dengan menggunakan klorin atau radiasi UV sehingga membutuhkan peralatan yang canggih dan waktu kontak yang efisien;
·         Sangat reaktif dan korosif sehingga memerlukan material yang tahan terhadap korosi;
·         Tidak efektif untuk digunakan pada air yang memiliki kandungan padatan tersuspensi. BOD, COD, atau TOC dalam jumlah tinggi;
·         Tidak ada residu yang dapat diukut untuk menunjukkan keampuhan desinfeksi

Mekanisme desinfeksi bakteri oleh ozon (Solomon):
  1. Oksidasi langsung/penghancuran dinding sel dengan mengeluarkan isi dari sel tersebut;
  2. Reaksi dengan radikal dari produk samping dekomposisi ozon;
  3. Merusak asam nukleat (purin dan pirimidin);
  4. Memutuskan ikatan karbon-nitrogen sehingga terjadi depolimerisasi.

Mekanisme Penghancuran Sel Bakteri oleh Ozon (Khadre, 2001)

Tahapan proses desinfeksi oleh ozon berdasarkan gambar:
  1. Sel bakteri sebelum terkena proses desinfeksi;
  2. Ozon menyerang molekul sel pada dinding bakteri;
  3. Ozon menetrasi dinding sel dan menyebabkan korosi;
  4. Kerusakan dinding sel akibat ozonasi;
  5. Sel-sel bakteri mengalami kontak dengan molekul ozon; dan
  6. Sel mengalami destruksi (lisis).

0 komentar:

Posting Komentar