Intip Ilmuwan Belanda, Indonesia (bisa) Jadi Juragan Pulau Daur Ulang dan Produsen BBM Air Seni

Selasa, 01 Mei 2012




Indonesia memilik luas pesisir pantai terpanjang di dunia (±80.791,42 Km) yang potensial untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga angin (PLTB), terdiri dari beberapa gunung berapi yang masih aktif yang dapat dimanfaatkan panas buminya, dikelilingi lautan dan diapit dua samudera yang mengalirkan air tanpa henti, memiliki tanah yang subur yang “seharusnya” mampu memakmurkan bangsa.

Pasti hal tersebut sudah banyak menjadi referensi para insinyur dan pemerintah di Indonesia. Dan syukurnya, Indonesia sudah mulai berperan aktif untuk memanfaatkan limpahan kekayaan alam bangsa, baik dengan bekerja sama dengan pemerintahan daerah, pemerintah Belanda dalam program Casindo (Capacity development and strengthening for energy policy formulation and implementation of Sustainable energy projects in Indonesia) maupun dengan negara-negara Eropa lainnya dalam pengembangan teknologi dari sumber daya alam.

Tapi ada satu potensi besar lagi yang dimiliki Indonesia yang tidak boleh diabaikan, JUMLAH PENDUDUK yang menduduki peringkat ke-4 dunia.

Semakin banyak jumlah manusia dipermukaan bumi maka semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Syukur dibeberapa kota besar sudah mulai menyediakan tempat sampah yang berlabel "organik" dan "nonorganik". Hal ini dapat memudahkan dalam pengolahan keduanya.


Seperti diketahui, berbagai penelitian telah menemukan cara mengolah sampah organic menjadi energi terbarukan.Tapi sadarkah kita bahwa yang benar-benar harus diolah justru sampah non-organik? Terus mau diolah seperti apa sampah-sampah ini?


PULAU DAUR ULANG
Tahukan kalian bahwa peneliti di Belanda saat ini sedang berencana membuat pulau yang mampu menyaingi Hawaii dengan tata kota bak di Venesia, Italia. Tapi terbayangkah kalau pulau tersebut seluruhnya terbuat dari botol plastik?? *weehh panasnyaaa*

“Pulau daur ulang adalah usaha untuk mendaur ulang sampah plastik di lokasi pembuangan dan mengubahnya menjadi sebuah entitas yang mengambang.”

Dengan mengumpulkan 44 juta kg sampah plastic, memanfaatkan energi terbarukan dari matahari dan ombak di Samudera Pasifik, ilmuwan Belanda berharap mampu menghidupi sekitar 500.000 orang penghuninya. 

Tapi kalau plastic semua gimana bisa menghidupi manusia? Merekapun sudah memikir dan menjawabnya. Bukan hanya kompleks kota moderan, lahan untuk pertanian, makanan dan pekerjaan juga disediakan.

Kepikir ga sih? Mungkin saja kan, sampah-sampah plastic itu terbawa arus dari Indonesia. Tidak usah jauh-jauh deh, di daratan Indonesia juga banyak sekali sampah plastic berserakan. Dan jika diperhatikan, hampir semua produk penjualan dipasarkan dalam kemasan plastic. Bisa terbayangkan jumlah plastic yang harus diolah??


___
Ga cuma itu, Belanda juga sedang melakukan penelitian mengenai pemrosesan urin manusia sebagai energi alternatif pengganti BBM. Wew…



PRODUSEN BBM AIR SENI






Kebayang ga kalau dimasa yang akan datang manusia memperjual-belikan air seninya untuk dikonversi secara mandiri menjadi BBM? Tidak perlu antre di SPBU lagi dan mengocek kantong dalam-dalam.


Menurut Thiss Westerbeek, jurnalis Radio Nederland di Belanda, bahan bakar urin ini telah memasok energi setara 110 ribu Megawatt di 30 ribu rumah atau seluas satu kota kecil. Selain  itu, energi yang berasal dari air seni manusia tersebut, dapat digunakan sebagai BBM alternatif untuk menggerakkan mobil bertenaga listrik. Mereka juga telah mendaftarkan paten temuan ini di China, Afrika Selatan, Amerika Serikat, dan Eropa.


Nah dengan jumlah SDM Indonesia yang tinggi dan sedikit mengintip serta mengembangkan penelitian di Belanda tersebut, mungkin saja Indonesia benar-benar bisa jadi "Juragan Pulau Daur Ulang dan BBM Air Seni" dunia.


Sumber Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
http://dunia.vivanews.com/news/read/161675-pulau-sampah-raksasa-siap-jadi-saingan-hawaii
http://satunegeri.com/belanda-kembangkan-energi-dari-air-seni-manusia.html
http://www.investor.co.id/energy/indonesia-ajak-belanda-bangun-energi-angin/22818

0 komentar:

Posting Komentar